Pages

Senin, 31 Agustus 2009

CCR / Creedence Clearwater Revival

Creedence Clearwater Revival (often abbreviated CCR) was an American rock band that gained popularity in the late 1960s and early 1970s with a number of successful singles drawn from various albums.
The group consisted of lead vocalist, lead guitarist and primary lyricist John Fogerty, rhythm guitarist and brother of John, Tom Fogerty, bassist Stu Cook, and drummer Doug Clifford. Their musical style encompassed rock and roll and swamp rock genres. Despite their San Francisco Bay Area origins, they are sometimes also cited as southern rock stylists.
CCR's music is still a staple of American and worldwide radio airplay[1] and often figures in various media. The band has sold 26 million albums in the United States alone.[2] CCR was inducted into the Rock and Roll Hall of Fame in 1993.

Siapa Akan Menghentikan Hujan..
Dari hiruk-pikuk Festival Glastonbury di Somerset, Inggris, di antara pesta musik dan bir yang sampai membuat alpa, apa yang harus ditulis dalam catatan harian, ternyata setelah diperiksa ulang, pada buku harian ada catatan khusus: tentang John Fogerty.
Mengingat nama itu saja, kontan seperti hendak berdendang kembali: "I wanna know/Have you ever seen the rain... (Aku ingin tahu/Adakah kamu pernah melihat hujan itu...). Dengan melodi yang khas dalam gairah rock ’n’ roll, niscaya Anda tahu lagu yang saya maksud: Have You Ever Seen the Rain.
Lagu itu dikenal lewat kelompok band yang terkenal di era 1960-an sampai awal 1970-an, Creedence Clearwater Revival (CCR). Sementara semua yang menggemari musik rock tentu juga tahu: CCR adalah John Fogerty.
Sungguh serasa mendapat berkah ketika dalam deretan ratusan kelompok musik yang tampil selama tiga hari berturut-turut di Festival Glastonbury yang berlangsung di kawasan pertanian Somerset, Inggris, Juni lalu, di antara kelompok-kelompok punk dan post-punk yang dominan, terselip nama John Fogerty.
Di antara puluhan panggung yang tersebar di arena festival, orang boleh berbondong-bondong untuk memilih kelompok-kelompok masa kini, seperti Mika, The Killers, The Cribs, dan lain-lain. Namun, bagi yang mengalami masa remaja di tahun 1970-an, biarlah meninggalkan semua itu dan berada di deretan paling depan panggung bernama Jazz World, menunggu tampilnya Fogerty.
Setelah 20 tahun
Ribuan orang di depan panggung itu umumnya rambutnya memang sudah memutih. Lalu inilah tokoh yang ditunggu: John Fogerty. Dalam usia ke-62, dia masih tampak tegak, segar, dibalut penampilan sederhana baju dan jeans agak ketat, memperlihatkan postur tubuh yang bagus. Cara bermain gitarnya sederhana, tapi penuh sugesti, yang dari petikan pertama langsung membuat orang bergoyang.
Dengan seketika, orang dibawa dalam atmosfer keriaan Proud Mary, yang tentu seketika pula mengingatkan semangat Fogerty (yang menciptakan sebagian besar lagu-lagu CCR), yakni semangat kerakyatan. Lagu-lagu Fogerty umumnya bercerita mengenai kehidupan kelas buruh serta lingkungan sehari-hari kota-kota di Amerika, berikut cerita mengenai hujan ataupun sungai.
Itulah yang membuat CCR menyimpan begitu banyak kenangan. Rasanya, tak ada penonton di depan panggung yang tak bisa ikut menyanyikan lagu-lagunya. Tentang hujan yang datang tadi, dalam lagu Have You Ever Seen the Rain, siapa tak bisa ikut berdendang, "...coming down on a sunny day (hujan... yang turun di hari yang cerah).
Penampilan Fogerty istimewa, bukan saja karena "kependekarannya" dibanding pemusik-pemusik baru di gelanggang itu, namun banyak orang tahu, sekitar 20 tahun dia tidak mau main musik sejak pecahnya CCR di tahun 1972. Selama itu, Fogerty seperti patah arang dengan dunia nyanyi, disebabkan perselisihannya dengan perusahaan rekaman yang merasa berhak atas lagu-lagunya.
Menurut catatan dari situs resmi Fogerty, gitaris ini kembali lagi ke dunia musik disebabkan pengalaman yang mengubah pandangannya tentang musik. Pengalaman itu terjadi tahun 1995, ketika tanpa terlalu direncanakan dia mampir menziarahi makam pemusik pujaannya, Robert Johnson, di delta Mississippi. Mengenang kembali Johnson di tempat itu, dia teringat pengaruh musik Johnson, yang sampai mengubah hidupnya. Dia sampai ke kesadaran, musik bukanlah soal royalti, soal uang, tetapi bagaimana lagu itu tetap hidup.
"Tak peduli uang (royalti) itu ke mana larinya, tetapi Robert Johnson adalah pemilik spiritual lagu-lagunya. Sejatinya, lagu-lagu itu miliknya, bukan pihak lain," kata Fogerty di situs itu.
Begitulah kesadarannya berubah. Lagu-lagu yang pernah diciptakannya semasa dia menjadi motor CCR adalah miliknya. Tak peduli ke mana royalti mengalir, tetapi pemilik spiritual lagu-lagu yang pernah tenar lewat CCR adalah John Fogerty. Bahkan, CCR itu sendiri adalah John Fogerty.
Tahun depan
Maka, seperti penontonnya yang tak mau pesta berakhir, begitu pula John Fogerty menanggapi publiknya yang teramat antusias. Ciri khas Fogerty, setiap kali habis menyanyikan satu lagu, dia mengganti gitar. Di sebelah panggung, bersiap teknisi dengan belasan gitar yang menyetem ulang begitu satu gitar selesai dimainkan Fogerty.
Terus-menerus Fogerty memenuhi permintaan penonton yang meminta tambahan lagu. Sampai suatu saat, stage manager atau manajer panggung yang bertanggung jawab atas jadwal pertunjukan di panggung itu harus menghentikannya. Sebelum teknisi menyerahkan gitar untuk lagu berikut, sang manajer itu meminta Fogerty turun.
"The incredible John Fogerty...," serunya sambil merebut mikrofon (John Fogerty yang luar biasa). "Kalau kalian masih mau John, datang lagi ke sini tahun depan...," tambahnya.
Sugesti semangat rock ’n’ roll John Fogerty, berikut kesederhanaan kehidupan yang digambarkan lewat lirik-lirik lagunya, bukan saja mengesankan, tetapi terasa tetap relevan. Di dunia yang bergerak super cepat sekarang, di tengah kehidupan profesional yang serba bergegas, banyak orang sampai lupa untuk melihat hujan, aliran sungai, pucuk-pucuk pohon yang digerakkan angin, anak-anak bermain gitar di sudut jalan, dan hal-hal sederhana lain.
Fogerty mengingatkan itu: "...and I wonder, still I wonder/Who’ll stop the rain... (aku bertanya, dan selalu bertanya/Siapa kiranya yang akan menghentikan hujan—dari lagu Who’ll Stop the Rain)."
Sumber :
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0708/05/hiburan/3736343.htm
Yeaaahh, these are their songs, please click title to download.

1. CCR - Proud mary
2. CCR - I put a spell on you
3. CCR - Bad moon rising
4. CCR - Lodi
5. CCR - Greenriver
6. CCR - Commotion
7. CCR - It came out of the sky
8. CCR - Travellin' band
9. CCR - Who'll stop the rain
10. CCR - Lookin' oot my backdoor
11. CCR - Have you ever seen the rain
12. CCR - Hey tonight